Krisis keuangan masih membelit Persija
Jakarta. Beruntung, suporter fanatik tim ibukota itu, The Jakmania
berjanji akan membantu 30 persen pendanaan klub. Namun, Jakmania
mengajukan satu syarat.
Seperti dipaparkan Ketua Umum The
Jakmania, Larico Ranggamone, langkah ini dilakukan seperti musim lalu.
Saatitu, Jakmania berhasil menyumbang Rp4,6 miliar. Itu didapat dari hasil penjualan tiket.
"Itu 15 persen dari keseluruhan pengeluaran klub kemarin. Musim ini,
kami targetkan naik jadi 30 persen. Yang jelas itu akan jadi kontribusi
besar bagi Persija," ujar Larico berharap.
"Jadi untuk The Jak,
tidak ada lagi jebolan atau beli dari calo. Kita harus beli tiket resmi
demi Persija. Kalau bukan kita, siapa lagi," lanjutnya.
"Tapi,
ada satu hal yang Jakmania minta. Semua yaitu ke-18 laga kandang kita
mutlak dimainkan di Jakarta. Tak ada partai usiran lagi," tegas pria
bertubuh tambun itu.
Partai usiran memang kerap jadi masalah
bagi Persija, musim lalu. Di mana "Macan Kemayoran" harus jadi musafir
ke Solo selama beberapa bulan saat Pemilukada DKI Jakarta. Pendapatan
dari sektor tiket menjadi tidak maksimal.
Kondisi keuangan
Persija saat ini yang pas-pasan memaksa manajemen masih belum bisa
membayar tunggakan gaji beberapa pemain musim lalu. Akibatnya, 10 pemain
menolak tampil saat Persija ditahan 1-1 oleh Persisam Putra Samarinda
pada laga perdana Liga Super Indonesia (ISL), kemarin.
Hal itu
tampaknya berbuntut pada tidak penuhnya Stadion Utama Gelora Bung Karno,
yang bisa mengancam niat The Jakmania. Tercatat tak lebih dari 25 ribu
tiket yang terjual pada laga kemarin. Itu jauh berbeda dibanding partai
kandang perdana Macan Kemayoran musim-musim sebelumnya.
No comments:
Post a Comment