Monday, January 7, 2013

Let Him Back, The Legend of Aang

JakOnline – Sudah beberapa hari menjelang bergulirnya musim baru ISL di bulan januari 2013, tapi sampai sekarang bukannya kabar baik yang kita dapatkan dari manajemen, malah tersiar kabar mogoknya pemain dari jadwal latihan akibat meminta kejelasan kontrak, dimana profesionalisme manajemen? Jangan terus-terusan menyalahkan ketidak-adaanya uang didalam kas tim. Apakah ini wajar dan biasa-biasa saja? Tentu saja tidak. Uang itu harus dicari bukan disalahkan! Dimanakah profesionalitas manajemen dalam mencari sponsor yang seharusnya didapatkan? Potensi iklan dan publikasi dari produk dan perusahaan yang menjadi sponsor persija sangat besar. Basis supporter persija sangatlah kuat, dengan jumlah pertandingan yang disiarkan oleh televisi yang sangat tinggi dan rating yang bagus pula.
Apakah disini terjadi keajaiban sehingga tidak adanya produk atau perusahaan yang berminat menjadi sponsor walaupun sudah ditawarkan atau malah tidak adanya pergerakan dari tim marketing/funding manajemen Persija untuk mendapatkan sponsor bagi klub ini? Anak kecil sekaliber anak SMA dan mahasiswa saja mampu mencari sponsor untuk proker kegiatan sekolah atau kampusnya, lalu dimanakah kemampuan orang-orang yang berada di PT. Persija Jaya Jakarta tersebut?
Terakhir janji manis dari manajemen dengan mengeluarkan list perusahaan yang akan menjadi sponsor persija musim depan, tapi apa? Sampai saat ini saja tim masih belum memiliki kejelasan kontrak pemainnya, mess pemain pun sebegitu menyedihkannya. Sampai sejauh apa janji manis ini akan terus diberikan? Apakah sampai semua orang muak dan merasakan sesuatu yang pahit akibat terlalu banyak dijejali janji manis?
Persija tidak hanya milik segelintir orang yang menguasai kekuasaan dan diberikan kepercayaan oleh klub internal untuk mengurus klub ini, Persija milik semua penduduk Jakarta dan orang yang mencintainya, kita semua memiliki hak dan kewajiban walaupun hanya memberikan saran untuk melihat persija menjadi lebih baik. Kita pun memiliki hak untuk bersuara, sebagai orang yang terus berada mengawal persija, mendukungnya ketika kandang atau tandang, menang atau kalah, senang maupun susah.
Pergerakan pendukung Persija yang menyuarakan pembenahan dan keseriusan manajemen terhadap tim mendapatkan angin segar dengan wacana ditunjuknya Aang Hamid suganda sebagai manajer oleh gubernur baru DKI Jakarta, Joko Widodo. Orang yang telah memiliki pengalaman dalam menjadi manajer Persija dan pernah menjadi bagian klub ketika menjadi juara di tahun 2001.
Kita semua berharap ia kembali dapat membawa persija menjadi juara kembali dan tentu saja ini menjadi salah satu bentuk realisasi Jokowi terhadap janji-janjinya diwaktu kampanye dulu. Kesan pertama yang timbul dari wacana penunjukan pak aang sebagai manajer adalah terdapatnya perhatian lebih Jokowi terhadap persija Jakarta, tidak sekedar hanya ingat persija ketika kampanye saja. Semoga hal ini benar adanya dan tidak hanya muncul sekali dalam satu masa kepemimpinannya saja.
Perhatian yang besar dari gubernur Jakarta ini harus juga kita imbangi dengan terus mengingatkan beliau bahwa memang kita menginginkan Aang sebagai  manajer untuk Persija. Masalah yang dihadapi jokowi tidak hanya Persija semata, masih banyak hal lain yang harus ia pikirkan untuk menciptakan Jakarta yang lebih baik. Jelas ia butuh kita untuk selalu mengingatkan beliau bahwa persija butuh manajer yang baru, agar wacana memanggil bapak Aang sebagai manajer Persija tidak hanya semata-mata menjadi wacana belaka. Wacana kosong seperti yang selama ini kita dengar dari manajemen semenjak terpilihnya ketua umum yang baru sampai dengan detik ini.
Bagaimana menyampaikan pendapat dan memberikan masukan yang elegan terhadap bapak walikota  (Aang-red) ? Jelas yang pertama harus kita lakukan adalah menyamakan suara, menghilangkan suara-suara sumbang kita satu sama lain. Siapapun kita selama masih berada di satu tribun dan stadion yang sama ketika persija berlaga, atau gerbong yang sama ketika tandang ke luar kota, percayalah kita adalah keluarga. Mungkin terdapat perbedaan sudut pandang diantara keluarga, tapi kita semua tau cara menyelesaikan pendapat tersebut sehingga terlihat harmonis oleh orang lain. Satukanlah suara kita, tunjukan padanya bahwa kita sepakat dan menyadari bahwa Persija membutuhkan pembenahan didalam manajemennya. Bahwa kita membutuhkan solusi darinya untuk membuat Persija menjadi lebih baik di tahun ini.

No comments:

Post a Comment